Harga Anjlok, Sayuran Dibagikan untuk Wisatawan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PURBALINGGA – Harga sayuran saat ini sedang anjlok, akibat menurunnya daya beli masyarakat. Beberapa petani sayuran di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga ada yang membiarkan tanaman sayurnya puso dan ada juga yang membagikan kepada wisatawan yang datang ke Desa Serang.
Harga cabai misalnya, saat ini hanya pada kisaran Rp 7.000 per kilogram, padahal harga normalnya di atas Rp 20.000 per kilogram.
Untuk wortel anjlok menjadi Rp 1.500 per kilogram, kentang Rp 8.000 per kilogram, harga normal Rp 16.000 per kilogram. Bahkan sawi putih dan kubis hanya seharga Rp 1.000 per kilogram, tomat Rp 1.500 per kilogram dan daun bawang Rp 3.500 per kilogram.
Kepala Desa (Kades) Serang, Sugito mengatakan, anjloknya harga sayuran ini sangat memukul para petani. Padahal sebagian besar warga desa menggantungkan hidup dari menanam sayuran. Desa Serang Purbalingga ini memang dikenal sebagai sentra penghasil sayuran.

“Anjloknya harga sayuran ini karena daya beli masyarakat menurun, sementara untuk restoran, hotel dan tempat wisata, belum semua beroperasi. Masih banyak yang memilih untuk tutup karena sepinya tingkat kunjungan. Sehingga para petani kesulitan menjual hasil panen sayurannya,” kata Sugito, Rabu (26/8/2020).
Beberapa petani memilih untuk membiarkan tanaman sayurannya puso. Untuk satu hektare lahan, biasanya ditanami hingga 35.000 batang tanaman sayur dan hasil panenya rata-rata sampai 50 ton per hektare.