Emas Berjangka Jatuh Setelah Risalah Fed Angkat Dolar
“Harapan bahwa Fed akan melakukan sesuatu yang lebih, telah menjadi katalis untuk penjualan pada saat ini,” kata Jeffrey Sica, pendiri dari Circle Squared Alternative Investments.
“Mereka tidak memberikan indikasi apa pun bahwa mereka akan menciptakan jumlah likuiditas yang diharapkan investor emas untuk mendapatkan harga di atas 2.000 dolar AS,” tambah Sica.
Langkah-langkah stimulus yang meluas dan lingkungan suku bunga rendah mendorong harga emas ke puncak sepanjang masa pada 7 Agustus, tetapi emas telah mengurangi kenaikannya sejak itu.
Emas juga tertekan pada Rabu (19/8) ketika seorang pejabat senior pemerintah Trump mengatakan rancangan undang-undang bantuan virus corona yang lebih kecil senilai sekitar 500 miliar dolar AS dapat dicapai, dibandingkan dengan antara satu triliun dan tiga triliun dolar AS yang sebelumnya diharapkan.
Namun prospek keseluruhan untuk emas tetap bullish karena investor mengkhawatirkan langkah-langkah inflasi yang diambil oleh bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia sebagai reaksi terhadap dampak ekonomi dari wabah COVID-19. Kekhawatiran tambahan tetap mengenai potensi gelombang kedua pandemi yang dimulai pada musim gugur.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 73,5 sen atau 2,62 persen menjadi ditutup pada 27,34 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 19,1 dolar AS atau 1,96 persen menjadi menetap pada 956,3 dolar AS per ounce. [Ant]