Dukung Mitigasi Bencana, Tagana Gencar Tanam Mangrove di Lamsel
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Penghijauan kawasan pesisir timur Lampung Selatan (Lamsel) terus dilakukan oleh warga dengan jenis tanaman mangrove.
Hasran Hadi, Sekretaris Taruna Siaga Bencana (Tagana) Lamsel menyebut terus melakukan penyadartahuan masyarakat akan potensi bencana alam terutama di pesisir pantai.
Penyadartahuan sejak dini dilakukan Tagana dengan melakukan rehabilitasi vegetasi mangrove. Salah satu kawasan
potensial untuk penanaman mangrove berada di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi. Lokasi pesisir pantai yang didominasi dengan lumpur cocok ditumbuhi tanaman mangrove jenis api api, bakau bakau.
Penanaman mangrove telah dilakukan oleh Tagana Lamsel melibatkan masyarakat dan unsur terkait. Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Way Pisang, Kampung Siaga Bencana (KSB) Harapan Baru dan nelayan warga pesisir Lamsel dilibatkan. Abrasi yang masif imbas gelombang pasang, angin kencang mendorong cepatnya kerusakan pesisir pantai timur Lamsel.
“Penanaman mangrove dilakukan bertahap oleh unsur masyarakat agar wilayah yang telah mengalami kerusakan bisa direhabilitasi dengan tanaman baru sebagai pengganti mencegah bencana alam akibat perubahan fungsi kawasan pesisir,” terang Hasran Hadi saat dikonfirmasi Cendana News, Sabtu (22/8/2020).
Wilayah Desa Bandar Agung di pesisir Timur menurut Hasran Hadi kerap mengalami bencana alam angin kencang, gelombang rob.
Keberadaan tanaman mangrove terbukti telah menjaga permukiman warga dari terjangan gelombang air laut, angin kencang. Jajaran tanaman mangrove mencapai puluhan hektare sebagai sabuk hijau (greenbelt) dipertahankan puluhan tahun.
Keberadaan tanaman mangrove menurut Hasran Hadi rentan mengalami kerusakan imbas alih fungsi lahan. Penggunaan lahan untuk kawasan pertambakan udang, ikan menyumbang kerusakan kawasan mangrove. Namun kesadaran warga pesisir menjaga vegetasi mangrove harus didorong oleh berbagai pihak.