Di Sulsel Penanganan Stunting Fokus di Bone dan Enrekang
MAKASSAR – Program penanganan kasus stunting (kekerdilan) pada anak selama pandemi COVID-19 di Sulawesi Selatan, difokuskan di dua kabupaten, Bone dan Enrekang.
“Melalui program Gerakan Masyarakat Mencegah dan Memberantas Stunting (Gammara’Na), fokus kami adalah menurunkan angka stunting di Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Bone,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Mohammad Husni Thamrin, Minggu (9/8/2020).
Melalui program Pemprov Sulsel itu, ibu hamil akan mendapatkan bantuan nutrisi berupa susu kedelai dan taburia untuk balita. Hal tersebut sudah disampaikan dan dikoordinasikan dengan Pemkab Bone dan Enrekang.
Semua disebutnya merespon positif, untuk membantu warga yang terdampak COVID-19. Termasuk mereka yang rentan dengan persoalan stunting. Dia berharap, pemkab setempat memberikan pendampingan, untuk membantu menyukseskan program Gammara’na yang telah diluncurkan pada medio Juli 2020 lalu sebagai bagian dari upaya penanganan dampak COVID-19. “Dukungan dari kedua pemkab tersebut sangat penting untuk bersama-sama menekan kasus stanting yang dampaknya dapat dirasakan nasional untuk penurunan angka stunting,” tandas Husni.
Salah seorang warga Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulsel, Jumariah mengatakan, sangat terbantu dengan adanya bantuan nutrisi dari Pemprov Sulsel. Alasan ibu hamil tersebut, sejak pandemi COVID-19 pendapatan suaminya terus berkurang, akibat pembelian pakaian jadi di pasar sangat minim. Menurut dia, saat pandemi yang dipikirkan adalah memenuhi kebutuhan konsumsi saja. Itu pun sudah sangat bersyukur sudah dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. (Ant)