Di Banyuwangi, 20.500 Sapi Miliki Kartu e-Nak
BANYUWANGI – Sebanyak 20.500 ekor sapi di Banyuwangi, Jawa Timur, telah memiliki atau tercatat di dalam kartu ternak elektronik (e-Nak). Kartu tersebut mencatat semua riwayat dari hewan ternak piaraan tersebut.
“Saat ini sebanyak 20.500 dari total 126.000 ekor sapi di Banyuwangi telah terdata dan terintegrasi dengan NIK pemiliknya. Ditargetkan pada 2021, semua ternak sapi telah memiliki kartu e-Nak,” kata Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, saat mempresentasikan inovasi e-Nak yang menjadi salah satu nominator TOP 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur 2020 di Banyuwangi, Senin (24/8/2020).
Inovasi e-Nak ini dipresentasikan oleh Bupati Anas secara virtual, di hadapan tim dewan juri yang terdiri atas guru besar Fisip Unair Prof Jusuf Irianto, Direktur The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi Dr Rohman Budianto, Advisor Program Transformasi-GIZ wilayah Jatim Redhi Setiadi, Provincial Coordinator KINERJA-ADB East Java Dina Limanto dan Responsive Governance Kompak East Java Didik Purwondanu.
“Kartu e-Nak ini bisa diistilahkan sebagai sertifikatnya ternak. Kalau tanah yang bersertifikat tentunya lebih terjamin daripada yang belum bersertifikat, begitu juga dengan ternak yang sudah memiliki e-Nak ini,” jelas Bupati Abdullah Azwar Anas.
Kartu e-Nak merupakan inovasi daerah di bidang peternakan, yang memuat data tentang ternak, khususnya sapi. Melalui kartu tersebut, sapi yang terdaftar akan terpantau usia, data kepemilikan, kesehatan, hingga riwayat kehamilan. Harapannya dengan inovasi tersebut, peredaran dan perkembangan sapi akan terdata dengan baik.