Berinovasi dalam Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19
Editor: Makmun Hidayat
Rose menegaskan bahwa sebisa mungkin bisnis yang dijalaninya tidak merumahkan para karyawannya, karena bagi Rose menjalankan bisnis tidak hanya berorientasi pada pendapatan pribadi namun juga pendapatan karyawan. Oleh karena itu, dilakukannya diferensiasi dan shifting menjadi salah satu solusi agar bisnis tetap berjalan.
Menanggapi kesulitan untuk memulai bisnis baru di masa pandemi, Rose beranggapan bahwa hal tersebut bergantung pada masing-masing individu dalam melihat peluang bisnis. Rose mengatakan bahwa sebagai pengusaha harus memiliki pola pikir strategis dalam melihat peluang di balik masalah yang datang.
“Di mana ada masalah sebenarnya di situ ada peluang. Jadi seorang entrepreneur memang harus mempunyai mindset menemukan peluang bisnis di setiap masalah,” tegasnya.
Sementara itu pengusaha Jaqueline Margareth Sahetapy selaku Ketua Umum HIPMI BPD Maluku mengatakan bahwa bisnis yang ia miliki pun terdampak oleh pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, bisnis yang dimilikinya berjalan pada sektor jasa konstruksi. Namun, saat ini Jaqueline memulai bisnis baru, yaitu menjual alat kesehatan dan menjual ikan tuna dari Maluku ke Jakarta.
“Di Maluku, potensi sumber daya lautnya sangat besar sekali, dengan begitu kita membantu nelayan dalam kondisi seperti ini. Saya membantu penjualan mereka di Jakarta,” kata Jaqueline saat berdialog di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Sama halnya dengan Rose, Jaqueline tetap menjalankan bisnis yang sebelumnya telah dia bangun, yaitu jasa konstruksi. Namun dengan berjalannya bisnis, dia melakukan beberapa penyesuaian. Salah satunya menerapkan protokol kesehatan saat bekerja.