Bata Merah Sisa Sejarah di Lokasi Galian Stasiun Bekasi Harus Diteliti
Editor: Koko Triarko
BEKASI – Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta temuan sisa sejarah dari pengerukan pada proses pengerjaan pembangunan Stasiun Utama Bekasi, agar dilakukan penelitian oleh Balai Cagar Budaya Banten.
Sebelumnya, pihak Kereta Api Indonesia (KAI) saat melakukan pengerjaan pengerukan tanah untuk kereta double track, menemukan sisa sejarah berupa bangunan berbentuk lorong dari batu bata di bawah tanah, tetapi bagunan tersebut sudah dipenuhi tanah di dalamnya.

“Kami sudah meminta Wali Kota Bekasi untuk menyurati Kementerian Perhubungan, khususnya Dirjen perkereta apian dan Balai Cagar Budaya Banten, agar melakukan penelitian di lokasi pengerukan oleh KAI di stasiun Bekasi,” kata Ali Anwar, Ketua Tim Cagar Budaya Kota Bekasi kepada Cendana News, Senin (10/8/2020).
Ali Anwar mengklaim, pertama kali menemukan sisa sejarah berupa lorong tersebut dan langsung melaporkan temuannya ke Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Dikatakan, Wali Kota Bekasi sudah melakukan tinjauan ke lokasi bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Menurutnya, dari pantauan di lapangan sisa sejarah yang ditemukan tersebut berupa terowongan atau sejenis saluran air yang dibuat dari batu bata. Namun, untuk memastikan perlu ada penelitian lebih lanjut oleh tim ahli.
“Dari temuan awal, memang tim belum bisa memastikan. Hanya ada beberapa dugaan saja kemungkinan itu sebagai gorong-gorong saluran air, bisa juga semacam banker, tapi kemungkinan besar lorong untuk saluran air, karena dari lokasi tersebut ada terusan di jalan Juanda, sekarang tertutup rapat lumpur sempit, karena dulu tahun 1970an memang ada saluran air,“ tandasnya.