Animo Warga Sulut Memiliki UPK 75 Tahun RI Tinggi
MANADO – Animo warga Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), untuk memiliki Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 Tahun RI), cukup tinggi.
“Rata-rata setiap hari yang mendaftar melalui website BI di atas 100 orang,” kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut, Arbonas Hutabarat, di Manado, Rabu (19/8/2020).
Di Selasa (18/8/2020), yang melakukan penukaran UPK 75 Tahun sebanyak 120 orang. Sebenarnya yang terverifikasi sebanyak 135 orang, tetapi ada 15 orang tidak sempat datang. Pada Rabu (19/8/2020) yang melakukan penukaran di kantor BI sebanyak 108 orang, dari 129 orang yang terverifikasi. “Artinya ada 21 orang tidak datang. Selama dua hari ini yang terverifikasi sebanyak 264 orang, dan tidak datang sebanyak 36 orang,” rincinya.
Menurutnya, UPK 75 Tahun RI dapat dimiliki oleh seluruh Warga Negara Indonesia (WNI), yang telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Uang dapat dimiliki melalui mekanisme penukaran uang Rupiah, yang dapat dilakukan di aplikasi berbasis website di tautan https://pintar.bi.go.id. Satu KTP berlaku untuk satu lembar UPK 75 Tahun RI.
Mulai 1 Oktober 2020, penukaran dapat dilakukan di Kantor Bank Indonesia dan kantor bank umum yang telah ditunjuk dan bekerja sama dengan Bank Indonesia. Pelaksanaan penukaran dilaksanakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang telah ditetapkan Pemerintah. Pengeluaran dan pengedaran UPK 75 Tahun RI merupakan wujud rasa syukur atas anugerah kemerdekaan dan pencapaian hasil pembangunan selama 75 tahun kemerdekaan Indonesia.
Peresmian tersebut menandai mulai berlakunya uang Rupiah kertas pecahan Rp75.000, sebagai alat pembayaran yang sah (legal tender). Keberadaan UPK 75 juga menjadi Uang Peringatan (commemorative notes), di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain sebagai wujud syukur, pengeluaran dan pengedaran UPK 75 Tahun RI juga sekaligus simbol kebangkitan dan optimisme, dalam menghadapi tantangan termasuk dampak pandemi COVID-19, guna melanjutkan pembangunan bangsa menyongsong masa depan Indonesia Maju.