TdS 2020 Ditiadakan, UMKM Sumbar Turut Meradang
Editor: Makmun Hidayat
Kadua adalah jumlah kunjungan, dan fresh money yang masuk sebagai belanja wisatawan yang datang karena TdS. Katakan saja wisatawan mancanegara yg datang sekitar mungkin sekitar 300 orang saja dengan data spending versi Badan Pusat Statistik (BPS) Rp11 juta per kunjungan. Serta katakan juga wisman yang datang 200.000 selama 5 hari dengan belanja harian versi BPS katakan Rp650 ribu per hari.
“Jika ditotalkan secara ekonominya ada sekitar miliaran rupiah perputaran uang dengan diselenggarakan TdS itu. Uang itu berputar dari pelaku UMKM, perhotelan, jasa transportasi dan hal lainnya,” jelas Novrial.
Selanjutnya yang ketiga adalah nilai efisiensi dari ongkos transportasi produk-produk lintas wilayah, di mana ada banyak jalan yang diperbaiki untuk dilalui rute pebalap TdS. Sebab dengan jalan diperbaiki, akan berdampak baik kepada perekonomian masyarakat di kawasan jalan tersebut.
“Jadi memang sulit untuk mengukur jumlah pastinya. Tapi secara umum dapat dipahami dari 3 perspektif itu,” tegasnya.

Terkait kondisi UMKM, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat, Zirma Yusri, mengatakan, di setiap momen event pariwisata seperti hal adanya TdS turut dirasakan dampaknya oleh UMKM.
Sebab, melihat kepada omzet UMKM di seluruh daerah di Sumatera Barat sebelum adanya pandemi COVID-19 ini mencapai Rp 50 miliar per tahunnya. Omzet itu dilihat jumlah UMKM yang mencapai 419 usaha besar. Sementara usaha menengah ada sebanyak 7.900 unit. Dari jumlah koperasi itu, omzet rata-rata per tahun bisa mencapai sebesar Rp2,5 miliar hingga Rp50 miliar.