Pemprov Sulsel Siapkan Anggarkan Insentif untuk Nontenaga Kesehatan
MAKASSAR – Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) siap menganggarkan dana insentif bagi para nontenaga kesehatan, yang terlibat dalam pelayanan dan penanganan pasien COVID-19, baik secara langsung atau tidak.
Para nontenaga medis yang dimaksud seperti, petugas gizi, petugas kebersihan, petugas cuci pakaian perawat maupun pasien, satpam, supir ambulans, dan petugas pemusalaran jenazah. Direktur Utama RSKD Dadi Makassar, dr Arman Bausat menyebut, nontenaga medis tidak termasuk yang mendapatkan insentif dari Kementerian Kesehatan. Namun mereka turut terlibat dalam penanganan pasien corona.
“Pak Gubernur sudah tahu. Nanti akan dianggarkan tersendiri oleh Pemprov Sulsel yang tidak dianggarkan oleh Kemenkes. Hanya memang meski ada yang diingatkan lagi, karena beliau pasti tidak mau ini terjadi,” katanya, Sabtu (11/7/2020).
Di RSKD Dadi Makssar, untuk pemusalaran jenazah diambil dari petugas kebersihan. Sementara insentif untuk mereka tidak ada. Sehingga pihak RSKD Dadi telah menyiapkan nama-nama yang turut berjasa dalam penanganan pasien COVID-19 di rumah sakit itu untuk diajukan ke Pemprov Sulsel. “Tetapi mereka sudah dijanji, namanya juga sudah kita siapkan. Insyaallah tidak ada masalah untuk RSKD Dadi. Nakes (Tenaga kesehatan) saja belum terima, kecuali kalau nakes menerima, maka tentu ini bisa menimbulkan kecemburuan sosial,” tandasnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, jasa medik bagi pelayanan pasien COVID-19 hanya diperuntukkan tenaga kesehatan dan nakes lainnya. Nakes yang dimaksud, ialah dokter dan perawat, sementara nakes lainnya adalah petugas lab atau analis kesehatan dan radiografer. Adapun rincian total nakes yang bertugas melayani pasien COVID-19 di RSKD Dadi setiap bulan, untuk April ada 102 nakes, Mei ada 166 nakes, dan Juni ada sekira 180 nakes. Sebanyak 14 orang di antaranya dokter spesialis dan 12 dokter umum. “Setiap bulan jumlah pasien meningkat jadi secara otomatis jumlah perawat yang tangani pasien juga bertambah, seperti hari ini sudah ada 194 orang pasien yang sedang dirawat,” ungkapnya.