Pelaku Usaha Pengolahan Kopi Menoreh, Kembali Dongkrak Omzet
Editor: Makmun Hidayat
“Sebelumnya, petani di sini hanya menjual hasil panen kopi dalam bentuk biji. Sehingga nilai jualnya rendah. Karena itu sejak dua tahun terakhir kita memutuskan untuk menjual dalam bentuk kemasan. Sehingga nilai jualnya bisa meningkat, dan petani juga semakin untung,” ungkapnya.
Proses pengolahan kopi di Dusun Sidogo sendiri dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil panen para petani ke kelompok. Di kelompok itulah biji-biji kopi diproses hingga menjadi siap konsumsi. Dua jenis kopi yakni robusta dan arabika diproduksi di kelompok ini. Dengan rasanya yang khas, produk olahan warga perbukitan Menoreh ini juga diharapkan bisa menjadi oleh-oleh khas Kulon Progo.
“Untuk kopi Mbajing jenis robusta, kemasan 100 gram kita jual Rp20 ribu. Sedangkan jenis arabika kita jual Rp30ribu. Selama ini, pemasaran kita lakukan baik secara online maupun offline. Termasuk ke warung-warung kopi yang ada di wilayah Kulon Progo, Jogja dan sekitarnya,” pungkasnya.