Nelayan Pesisir Lamsel Terapkan Prinsip Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Rohadian, nelayan tangkap di pantai yang sama menyebut selain alat tangkap ramah lingkungan, bahan bekas dimanfaatkan untuk budidaya. Budidaya yang dilakukan oleh nelayan diantaranya rumput laut, kerang hijau.

Rohadian, nelayan di pantai Legundi memanfaatkan bahan bekas untuk pelampung pada alat tangkap ikan pancing rawe dasar, Rabu (8/7/2020) – Foto: Henk Widi

Ia memanfaatkan pelampung dari botol air minum yang tidak terpakai untuk pelampung budidaya rumput laut. Penggunaan ban bekas untuk budidaya kerang hijau jadi pilihan warga.

“Bahan bekas yang selama ini dibuang bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi sektor budidaya untuk budidaya berkelanjutan,” papar Rohadian.

Melakukan proses penangkapan ikan memakai pancing rawe dasar, Rohadian menyebut memanfaatkan styrofoam. Bahan yang kerap dipakai untuk pelindung alat elektronik, boks penampungan ikan kerap dibuang pada kotak sampah. Ia memanfaatkan bahan bekas itu untuk pelampung yang lebih awet. Tanpa harus membeli ia bisa menghemat sarana alat tangkap dengan bahan bekas.

Penggunaan alat tangkap jenis jaring dimanfaatkan nelayan di pesisir Sumber Muli, Bakauheni. Fauzan, salah satu warga menggunakan jaring yang lebih lebar untuk menangkap ikan besar. Penggunaan jaring kecil menurutnya kerap mendapatkan hasil tangkapan ikan kecil. Ikan kecil yang ada di perairan tidak akan ikut terjaring dengan lubang jaring lebih besar.

Penggunaan jaring yang dibentang dengan teknik menggiring ikan meminimisir kerusakan terumbu karang. Hasil ikan yang lebih besar memungkinkan jenis ikan kecil masih bisa berkembang. Sebagai nelayan pengguna jaring ia memastikan hasil tangkapan tetap bisa memberi sumber penghasilan baginya.

Lihat juga...