Label Barcode, Bukti Hewan Kurban Dinyatakan Sehat dan Layak

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Sementara, salah satu pedagang hewan kurban, Agus Condro di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jalan Jolotundo Semarang, mengaku pihaknya sudah melengkapi persyaratan sesuai aturan kesehatan, yang sudah ditetapkan Dispertan Kota Semarang.

“Kita mulai jualan sejak Selasa (21/7/2020) lalu, dan melengkapi persyaratan yang ditentukan. Termasuk surat izin dari kelurahan, SKKH dari Dispertan Kota Semarang hingga label barcode, yang menyatakan kesehatan hewan,” terangnya.

Sektor kebersihan lapak tempat jualan juga menjadi perhatian. Hal tersebut ditunjukkan dengan pembuatan kadang panggung, sehingga memudahkan dalam pembersihan kotoran. Selain itu juga penyediaan tempat cuci tangan.

“Kami juga menerapkan protokol kesehatan dari sisi penjualan dan distibusinya,” lanjutnya.

Di satu sisi, Agus mengaku jika penjualan hewan kurban hingga H-4 masih stagnan. “Tahun lalu kita berhasil menjual sekitar 150 hewan kurban. Namun sampai kurang empat hari Idul Adha, baru sekitar separuhnya yang berhasil dijual,” terangnya.

Meski demikian pihaknya optimis, penjualan hewan kurban akan kembali meningkat jelang mendekati hari raya Idul Adha.

“Untuk jenis hewan yang kita jual beragam. Mulai dari sapi madura, semental, brahman. Sementara untuk kambing juga beragam, mulai dari harga Rp2 juta hingga Rp8 juta per ekor. Sedangkan untuk sapi mulai dari harga Rp16,5 juta per ekor,” pungkas Agus.

Lihat juga...