Klaster Penularan Covid-19 di Kalangan Nakes Jateng, Tinggi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jateng, Edy Wuryanto, meminta agar data kasus covid-19, yang menimpa tenaga kesehatan (nakes) tidak perlu ditutup-tutupi.
“Tidak perlu ditutupi, disampaikan saja. Hal tersebut perlu, agar masyarakat juga mengerti dan sadar, bahwa ada ancaman virus corona tersebut sangat serius dan ada di sekelilingnya. Jadi masyarakat juga akan semakin berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” papar pria yang juga anggota Komisi IX DPR RI tersebut, di Semarang, Rabu (15/7/2020).
Di satu sisi, tingginya angka penularan covid-19 di kalangan nakes, juga pelu perhatian serius. Sebab, mereka ini merupakan ujung tombak dalam penanganan covid-19, baik dalam tracking, perawatan dan pengawasan pasien.
“Ini persoalan serius karena angkanya sangat tinggi. Hal ini juga bisa berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan, sekaligus upaya percepatan penanganan covid-19. Jadi perlu dilakukan penelusuran, kenapa bisa terjadi penularan covid-19, cari penyebabnya sehingga ke depan hal ini bisa dicegah agar tidak terulang,” jelasnya.
Terbaru, kasus penularan covid-19 di kalangan nakes, selain menimpa pada 25 dokter muda peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) UNS Solo di RSUD Moewardi Solo, juga terjadi pada 120 nakes yang tersebar di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Jepara.
Termasuk, empat orang perawat di Puskesmas Sukoharjo Kota, juga terinfeksi virus corona, sehingga layanan kesehatan di puskesmas tersebut, terpaksa diliburkan sementara oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Kabupaten Sukoharjo, mulai hari ini Rabu (15/7/2020) hingga dua pekan depan, atau Rabu (29/7/2020) mendatang.