Indonesia Tegaskan Dukungan Kepada Serbia
JAKARTA – Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly, menegaskan dukungan Indonesia terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Serbia, terkait konflik dengan Kosovo.
Penegasan diberikan dalam pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Serbia, Ivica Dacic, di Beograd, Serbia, Senin (6/7/2020) waktu setempat. “Kami menghargai hubungan bilateral yang sudah terjalin baik antara Indonesia dengan Serbia, yang sudah berlangsung sejak 1954. Posisi Indonesia dalam isu Kosovo sudah tegas, yakni mendukung kedaulatan dan keutuhan wilayah Serbia, sebagai sesama anggota PBB,” kata Yasonna, Senin (6/7/2020).
Serbia dan Kosovo terlibat konflik, yang dipicu perseteruan antara etnis Serbia dan Albania. Pertikaian ini kemudian berlanjut dengan pernyataan kemerdekaan sepihak Kosovo dari Serbia pada 17 Februari 2008. Isu Kosovo tetap menjadi salah satu isu sensitif dalam masyarakat internasional, selama lebih dari satu dekade terakhir. “Adapun Indonesia, mendukung penyelesaian konflik ini secara damai lewat dialog dan negosiasi. Dan dalam posisi tidak mengakui deklarasi kemerdekaan sepihak yang dilakukan Kosovo,” tegas Yasonna.
Kedatangan delegasi Indonesia yang dipimpin Yasonna ke Serbia, tak lepas dari pembahasan rancangan kerja sama Mutual Legal Assistance (Bantuan Hukum Timbal Balik) dan ekstradisi antara kedua negara. Delegasi Indonesia ini juga dilengkapi unsur Kepolisian Republik Indonesia, yang diwakili Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Napoleon Bonaparte beserta tim.
“Kami menghargai iktikat Pemerintah Serbia yang telah menyerahkan rancangan awal perjanjian tersebut. Kami berharap kita bisa menyelesaikan pembahasan terkait rancangan perjanjian tersebut pada tahun ini, dan bisa memulai negosiasi pertama di Indonesia pada tahun depan,” jelasnya.