Indonesia Perkuat Kerja Sama Promosi Ekonomi Kreatif dengan Filipina

JAKARTA — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sepakat memperkuat kerja sama promosi di sektor ekonomi kreatif dengan Filipina.

Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh, Kamis, mengatakan, COVID-19 telah mengguncang hampir semua negara secara global dimana industri kreatif yang dikenal sebagai sektor yang sangat fleksibel dan telah terbukti mampu bertahan dari beberapa krisis ekonomi, saat ini juga ikut terdampak.

“Mengingat semua tantangan dan peluang dari situasi saat ini dan seterusnya, kami mengeksplorasi potensi kerja sama ekonomi kreatif antara Indonesia dan Filipina, yang telah dibahas oleh kedua negara sejak 2019,” kata Frans Teguh.

Pihaknya pun menggelar pertemuan virtual berupa webinar yang diharapkan dapat menghasilkan ide-ide kreatif dan solusi inovatif yang dibutuhkan dalam mendukung industri kreatif bagi masing-masing negara.

“Saya percaya bahwa alih-alih bersaing satu sama lain, kita lebih baik dan lebih kuat bersama,” kata Frans Teguh.

Wakil Dubes RI untuk Filipina Widya Rahmanto mengatakan Indonesia dan Filipina juga sama-sama memiliki komitmen yang kuat untuk menumbuhkan iklim dan ekosistem yang mendukung tumbuhnya ekonomi kreatif.

“Jadi saya pikir ini menjadi peluang kita bersama. Kita punya semangat yang sama dan tantangan yang sama,” kata Widya Rahmanto.

Sementara itu Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf K. Candra Negara, mengatakan ekonomi kreatif memberikan kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data pada 2017, di Indonesia terdapat 17,68 juta atau 14,61 persen orang Indonesia bekerja di sektor ekonomi kreatif dengan nilai ekspor sebesar 19,84 miliar dolar AS di tahun yang sama. Empat subsektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah fesyen, kuliner, kriya, dan penerbitan.

Lihat juga...