Gugus Tugas: Terapkan 3T dan Tingkatkan Disiplin Protokol Kesehatan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Situasi pandemi Covid-19 di dunia dan di Indonesia masih terus berubah dari waktu ke waktu. Mulai dari pengembangan penelitian, pengetahuan tentang terapi, perubahan bentuk virus, cara penularan dan cara pencegahan yang efektif. Beberapa perubahan yaitu menyebut definisi kasus dengan sebutan suspect, probable dan konfirmasi.
“Pemutakhiran, panduan tersebut, semakin menguatkan pelaksanaan arahan presiden, untuk tetap berkonsentrasi dan memassifkan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment. Khususnya, di wilayah Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Papua,” kata Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro Reisa saat jumpa pers di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (15/7/2020).
Reisa mengatakan testing, tracing, dan treatment atau 3T tersebut akan menjadi kunci untuk menurunkan angka kasus positif dan menurunkan angka fatalitas yang disebabkan virus Covid-19. Selain itu, Reisa juga menambahkan 3 jurus jitu guna melandaikan kurva transmisi penyebaran Covid-19.
“Pertama, menjaga jarak aman 1-2 meter dari orang lain ketika berada di kerumunan, kedua, menggunakan masker dengan benar dan disiplin ketika berada di luar rumah atau di ruang publik. Selanjutnya, yang ketiga adalah selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik sesuai anjuran dan protokol yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Reisa mengajak semua masyarakat untuk mendukung 3T yang dikeluarkan oleh pemerintah dan melakukan 3 Jurus Jitu di atas sebagai bukti masyarakat saling bergotong royong, berkolaborasi dan bersatu untuk melawan Covid-19.
Sementara itu Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah meminta agar kasus klaster baru Covid-19 Pusat pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat, Bandung, Jawa Barat, dapat dijadikan pembelajaran, sehingga tidak terjadi hal serupa di kemudian hari.