Fasilitasi Ekspor Cengkih Lampung Naik 31 Persen
BANDARLAMPUNG – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Lampung mencatat, ada peningkatan fasilitasi ekspor komoditas cengkih selama Januari hingga Juni 2020 sebesar 31 persen.
“Sebanyak 130 ton komoditas asal sub sektor perkebunan asal Provinsi Lampung ini telah diekspor sepanjang masa pandemi. Sementara pada periode sama di tahun sebelumnya, hanya mencapai 98,8 ton saja,” kata Kepala Karantina Pertanian Lampung, Muh. Jumadh, Rabu (15/7/2020).
Kenaikan tersebut memperlihatkan adnaya pertumbuhan ekspor yang cukup menggembirakan. Terlebih terjadi disaat semua sektor mengalami perlambatan. Jumadh mengatakan, tidak hanya dari sisi volume ekspor, negara tujuan ekspor juga bertambah. Pada tahun lalu ekspor hanya dilakukan dengan tujuan tujuh negara. Saat ini cengkih Lampung menembus sembilan negara, Jerman, Mesir, India, Kazakhtan, Malaysia, Pakistan, Taiwan, Uni Emirat Arab dan Inggris.
Menurutnya, permintaan cengkih dari pasar global terus bertambah, dan harus diimbangi dengan peningkatan produksi dan kualitas. “Kami di karantina selaku fasilitas pertanian di perdagangan internasional berkomitmen untuk lakukan percepatan layanan sekaligus memastikan persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari telah sesuai dengan negara tujuan agar tidak ada penolakan,” imbuhnya.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil mengatakan, untuk merespon pertumbuhan kinerja ekspor, pihaknya melakukan upaya percepatan layanan. Baik dengan digitalisasi layanan, maupun inovasi perkarantinaan. Penggunaan teknologi informasi, memungkinkan pelaku usaha melakukan permohonan pemeriksaan karantina secara daring.