Covid-19 di Semarang Meningkat, RS Tambah Ruang Perawatan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Tidak hanya itu, pelayanan medis juga dilakukan dengan kelengkapan alat pelindung diri (APD) sesuai level kebutuhan. Selain itu, dari petugas medis yang menangani Covid-19 juga dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, termasuk asupan gizi. Ini sebagai salah satu upaya kita untuk melindungi nakes, yang menjadi garda terdepan dalam penanganan covid-19,” ungkapnya.

Ketersediaan ruang isolasi atau perawatan pada kasus positif covid-19, juga ditegaskan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

“Saya ingin meluruskan beredarnya informasi, terkait ruang isolasi di rumah sakit rujukan di Kota Semarang, yang katanya penuh. Saya tegaskan, hal itu tidak benar. Kapasitas ruang isolasi di RS rujukan covid-19 masih cukup untuk penanganan,” paparnya.

Dirinya bahkan mempersilakan untuk langsung mengecek jumlah serta kapasitas, rumah sakit rujukan covid-19 di Kota Semarang. Tercatat setidaknya ada 10 rumah sakit yang jadi rujukan, diantaranya RSUP dr Kariadi, RSUD Wongsonegoro, RSUD Tugurejo, RS Elisabeth, RS Columbia Asia Semarang, RS Tlogorejo, hingga RS Bhayangkara Semarang.

“Mereka yang dirawat ini, yang benar-benar membutuhkan penanganan kegawat daruratan. Sementara, bagi PDP dengan gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG) namun hasil swabnya positif, kita karantina di rumah dinas Wali Kota Semarang,” lanjutnya.

Jika rumah dinas tersebut penuh, karantina digeser ke Balai Diklat Kota Semarang. “Jadi meski ada peningkatan kasus positif covid-19, kita pastikan, kapasitas rumah sakit rujukan covid-19 di Kota Semarang masih mencukupi,” tegasnya.

Hendi juga menandaskan, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan sejumlah hotel di Semarang, yang siap menjadi rumah isolasi, jika kasus covid-19 meningkat secara luar biasa.

Lihat juga...