BI: Kakao Jembrana Miliki Potensi Pasar Ekspor ke Eropa

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

“Beberapa produk olahan akhir yang telah berhasil diproduksi di KWT Kusuma Sari antara lain produk olahan coklat batang, coklat bubuk, dan produk olahan lain,” kata Trisno.

Sementara itu, menurut Bupati Jembrana, I Putu Artha, prestasi petani Jembrana yang ditorehkan saat ini yaitu biji kakao fermentasinya mendapatkan pengakuan ‘Cacao Of Excellence’. Penghargaan ini didapat oleh Biodiversity International yang didukung oleh Salon Du Chocolat di Paris pada 2017. Mahalnya kakao asal Jembarana ini lanjutnya karena biji kakao yang dihasilkan besar-besar.

“Itu artinya kandungan lemak coklatnya banyak. Dalam kakao, lemak coklat inilah yang dicari dan harganya memang mahal. Semakin banyak kandungan lemak coklatnya, semakin mahal harga jualnya,” kata Bupati Artha.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, mengatakan keberhasilan petani kakao di Jembrana, diharapkan bisa dilakukan oleh petani kakao lain di Bali. Sayangnya, petani kakao di Bali kebanyakan masih mengolah biji kakaonya secara non fermentasi dan lebih banyak tidak melakukan perawatan tanaman bsik pemupukan dan pemangkasan secara rutin. Akibatnya biji kakao yang dihasilkan kurang optimal.

“Dengan Kepedulian BI ini kami harapkan bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas kakao ke depannya,” tandasnya.

Lihat juga...