BI: Kakao Jembrana Miliki Potensi Pasar Ekspor ke Eropa

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JEMBRANA — Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Propinsi Bali, Trisno Nugroho menegaskan, produksi buah kakao yang berkualitas di Kabupaten Jembrana, memiliki potensi pasar ekspor, terutama pasar Eropa.

Menurutnya, selain Eropa, beberapa negara yang sudah mengimpor kakao petani Jembrana Bali ini yaitu Perancis, Jepang dan Finlandia. Kualitas kakao yang diproduksi petani Bumi Mekepung tersebut, semakin diperkuat dengan pengakuan dari lembaga uji mutu internasional.

“Di desa ini memiliki luas lahan sekitar 600 hektar dengan produksi sekitar 75 ton hingga 100 ton per tahun,” ujar Trisno saat panen bersama Kakao di perkebunan Desa Ekasari, Rabu (22/07/2020).

Pihaknya ingin menumbuhkan semangat baru petani setempat untuk terus maju dengan memberikan bantuan peralatan dan transportasi pengangkutan hasil panen serta pendampingan agar terus berkembang. Selain itu berusaha dengan perbaikan mutu serta meningkatkan kompetensi untuk menembus target pasar ekspor.

Trisno menambahkan, panen kali ini merupakan buah perdana yang dihasilkan dari program Bank Indonesia yang dimulai sejak tahun 2018. Ini menunjukkan betapa pentingnya kontribusi kakao fermentasi terhadap ekspor nasional, seiring dengan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, di satu sisi, agar tetap survive khususnya di era Pandemi COVID-19 yang saat ini tengah melanda.

Menurut perkiraan petani, sekali panen dari 700 pohon yang ada, diperkirakan akan dapat diperoleh 10 kg kering per 10 hari, dan masa panen baru dimulai, dan akan berlangsung kurang lebih selama 6 bulan ke depan.

Di sisi lain, kelompok Merta Abadi juga telah menjalin kemitraan dengan kelompok wanita tani yang berlokasi di Desa Candi Kusuma sebagai unit hilirisasi pengolahan hasil kakao, sehingga penyerapan hasil panen kakao baik yang sudah maupun belum memenuhi standar ekspor, dapat semakin optimal.

Lihat juga...