Berlimpah Sumber Daya KTI Berpotensi Meningkatkan Perekonomian
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sementara, Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Ir. Ikram Malan Sangadji, M.Si menyebutkan, potensi lainnya yang dimiliki KTI adalah 8 Kawasan Konservasi Perairan Nasional, yaitu TWP Padaido, SAP Kepulauan Aru, SAP Raja Ampat, TWP Laut Banda, TWP Laut Sawu, TWP Kapoposang, TWP Gili Matra, Gili Meno dan Gili Trawangan.
“Ini sesuai dengan target konservasi itu sendiri, yaitu menjaga ketersediaan sumber daya hayati laut dan kestabilan ekosistem, sebagai sumber penghidupan dan kesejahteraan masyarakat serta pengembangan ekonomi wilayah dan ekonomi nasional melalui investasi pariwisata alam perairan berkelanjutan,” papar Ikram dalam kesempatan yang sama.
Sebagai contoh, lanjutnya, TNP Laut Sawu memiliki 532 spesies terumbu karang dari total 569 spesies yang ada di Indonesia.
“Wilayah ini menjadi alur migrasi mamalia laut serta tempat tinggal bagi biota laut yang dilindungi, lainnya TNP Laut Sawu juga menjadi tempat tinggal dari 6 spesies penyu dari tujuh spesies yang dimiliki Indonesia serta memiliki potensi budidaya rumput laut sebesar 355 ribu hektar,” urainya.
Atau TWP Padaido, lanjut Ikram, yang memiliki luasan terumbu karang hingga lebih dari 12 ribu hektar dengan kelimpahan ikan karang mencapai 4.221 ikan per hektar.
Dengan adanya sumber daya hayati di dalam kawasan konservasi ini, Ikram menyatakan Indonesia akan mampu mengembangkan potensi dalam berbagai bidang.
“Ada potensi destinasi wisata yang terkontrol dan terukur sesuai dengan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan dengan tetap melakukan penjagaan dan rehabilitasi pada habitat dan ekosistem. Ada juga potensi pendidikan dan penelitian. Artinya, kawasan konservasi sudah membantu pendapatan dan penerimaan negara,” ucapnya.