Aceh Miliki Lahan Cadangan Untuk Korban Banjir Aceh Barat
MEULABOH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Fuadri, menyatakan ribuan korban banjir rob di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, bisa menempati lahan seluas 17 hektare milik Pemprov Aceh yang berlokasi di Desa Ranto Panyang Timur, kabupaten setempat.
“Jika warga korban banjir rob siap direlokasi, Pemprov Aceh punya cadangan lahan seluas 17 hektare yang bisa menampung 850 unit rumah di Desa Ranto Panyang Timur, Meureubo, Aceh Barat, tepatnya di belakang kompleks perumahan nelayan,” kata Fuadri di Meulaboh, Minggu (26/7/2020).
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berencana melakukan relokasi ribuan warga korban banjir rob ke lokasi baru, sehingga masyarakat di lima desa di Kecamatan Johan Pahlawan, yang selama ini terdampak pasang purnama bisa terhindar dari bencana alam.
Masyarakat yang selama ini terdampak banjir rob tersebut, masing-masing di Desa Suak Indrapuri, Desa Kampung Belakang, Desa Pasir Lhok Aron, Desa Ujong Kalak, serta sebagian warga Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.
Menurut Fuadri, lahan tersebut dulu dibeli oleh Pemerintah Aceh untuk merelokasi nelayan di Kecamatan Meureubo. Agar bisa memanfaatkan lahan tersebut, kata Fuadri, Pemerintah Aceh Barat tentu segera mengajukan permohonan kepada Pemerintah Aceh, agar lahan dan rumah warga dapat dibangun di lokasi tersebut.
“Jika Pemerintah Aceh setuju, pada 2021 sudah bisa dilaksanakan pembangunan rumah warga korban banjir rob yang akan direlokasi,” kata Fuadri.
Terkait anggaran pembangunan rumah, dapat dibicarakan dengan Pemerintah Aceh, karena pemerintah provinsi saat ini masih memiliki program pembangunan rumah layak huni untuk korban bencana.