Mulai Berkegiatan, Pesantren di Jatim Diminta Perketat Protokol Kesehatan
KEDIRI – Aktivitas kegiatan belajar mengajar di sejumlah pesantren di Jawa Timur akan dimulai lagi. Untuk melakukannya, pengelola pondok pesantren diminta memperketat pelaksanaan protokol kesehatan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, hal penting untuk dilakukan, karena pondok pesantren juga harus menjalankan format baru menuju era normal baru. Pada dasarnya, era normal baru merupakan tatanan dalam format baru. Yang tadinya tidak memakai masker, sekarang harus bermasker.
“Sehingga, masker ini meskipun kain punya efektivitas sampai 60 persen,” kata Gubenur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Sabtu (6/6/2020).
Menurutnya, tangan banyak bersentuhan seperti dengan meja, kursi, baju. Sementara virus bisa bertahan beberapa hari di media kain dan kayu. Sehingga masyarakat harus sering mencuci tangan dengan sabun. “Pola-pola seperti ini yang masuk pada area normal tatanan baru, karena mungkin kalau ada yang belum pernah pakai masker lalu pakai masker terasa kurang leluasa misalnya,” tandasnya.
Ketentuan menjaga jarak fisik juga penting. Sehingga apa yang menjadi tatanan baru ini juga harus diadaptasi dengan realistis, bahwa saat ini COVID-19 belum berhenti. “Oleh karena itu upaya mencegah jangan sampai tertular adalah dengan penegakan protokol kesehatan dan disiplin kita secara konsisten,” tandas Khofifah.
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri, sebelumnya, telah mengeluarkan maklumat menjelang aktivitas kegiatan belajar mengajar di pondok. Di PP Lirboyo Kediri, jadwal kedatangan santri dimulai bertahap sejak 20 Juni 2020.