Indonesia Berbagi Pengalaman Kelola Keanekaragaman Hayati di Forum FAO
Editor: Makmun Hidayat
Ir. Wiratno, M.Sc, Direktur Jenderal KSDAE, KLHK, mewakili Indonesia menyampaikan pengalaman Indonesia dalam mengelola keanekaragaman hayati melalui pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan dari aspek ekologi maupun sosial.
Wiratno menegaskan kembali pernyataan Menteri LHK pada diskusi panel SOFO 2020 Indonesia telah melakukan serangkaian tindakan korektif dalam mendukung penurunan laju deforestasi global melalui pengelolaan karhutla dengan perbaikan peringatan dini, antisipasi dan mitigasi.
Tindakan korektif lain meliputi penanganan perhutanan sosial, pengelolaan keanekaragaman hayati di luar kawasan konservasi, pengelolaan hutan berkelanjutan, rehabilitasi hutan dan lahan, penegakan hukum, serta pengelolaan gambut melalui moratorium izin baru, pemanfaatan secara tepat dan pengaturan muka air tanah dengan teknologi hidrologi.
Dalam webinar, Wiratno juga menyampaikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dan pekerja di lapangan yang berkerjasama dengan masyarakat sekitar kawasan hutan dalam melakukan bioprospeksi atau pemanfaatan sumber daya genetik yang mendukung kebutuhan pangan dan farmasi.
Sebagai contoh penelitian Candidaspongia sp. di TWA Teluk Kupang untuk anti kanker, dan penelitian mikroba berguna bagi tanaman di TN Gunung Ciremai yaitu Cendawan (Hursutella sp dan Lecanicillium sp), Isolat bakteri pemacu pertumbuhan (C71, AKBr1, dan AKS), dan Isolat bakteri antifrost (PGMJ1 dan A1).
“Pemanfaatan ekosistem serta konservasi jenis dengan pendekatan ekowisata berbasis masyarakat dapat menjamin jasa ekosistem tersebut dapat berkelanjutan, sebagai contoh Desa Saporkren dengan Pengamatan Burung Cendrawasih serta Ekowisata Tangkahan”, kata Wiratno, melalui jejaring media sosial WhatsApp yang diterima Cendana News, Selasa (9/6/2020).