Harga Jual Cabai di Lamsel, Anjlok

Editor: Koko Triarko

Novita menyebut, usaha pertanian yang dikelola bersama Atin, sang ayah, memenuhi pasokan sejumlah kota di Sumatra. Cabai hasil panen kerap dikirim ke Jambi, Padang, Riau dan Palembang.

Memiliki lahan yang sebagian diperoleh dengan sistem kontrak, sekali panen bisa diperoleh lebih dari empat ton. Selain pasokan melimpah dari wilayah Jawa, masa panen serentak menjadi faktor anjloknya harga cabai merah.

“Mekanisme harga menyesuaikan permintaan pasar dan stok, makin banyak akan berpotensi anjlok,” cetusnya.

Ia menyebut, sang ayah sedang melakukan proses pengiriman cabai ke Bandarlampung. Memasuki masa new normal, ia memprediksi harga bisa naik. Sebab, sebelumnya harga cabai merah bisa mencapai Rp8.000 hingga Rp10.000 per kilogram. Sebab, sejumlah usaha kuliner mulai kembali melakukan aktivitas dengan kebutuhan cabai mulai meningkat.

Berbeda dengan sektor lain yang mendapat stimulan bantuan selama Covid-19, sebagai petani cabai merah ia mengaku belum mendapat bantuan. Ia berharap, ada stimulan bagi para petani cabai merah dalam hal penyediaan relaksasi keringanan pinjaman. Selain kerugian imbas harga yang anjlok bisa dibantu pemerintah dengan mendongkrak harga cabai.

Rohiyah, salah satu pedagang sayuran yang juga menjual cabai merah, mengaku harga anjlok akibat stok melimpah. Berbeda dengan harga bawang merah dan bawang putih tembus pada angka Rp50.000 per kilogram, cabai mentok pada harga Rp8.000 per kilogram. Masa panen raya komoditas cabai merah terjadi pada sentra pertanian cabai merah di Lampung.

“Di wilayah Lampung, pasokan cabai diperoleh dari Gisting di Tanggamus dan Liwa, Lampung Barat, ditambah asal pulau Jawa,” cetusnya.

Lihat juga...