Cina Keluarkan Peringatan Bagi Pelajar Lanjutkan Studi ke Australia
BEIJING – Pemerintah Cina memperingatkan pelajar dan mahasiswa untuk memikirkan kembali keputusan melanjutkan studi di Australia, mengingat banyaknya kasus kekerasan rasial yang menargetkan warga Asia selama pandemi Covid-19.
Peringatan itu dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Cina beberapa hari, setelah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menyarankan warganya agar tidak berpergian ke Australia demi menghindari kekerasan dan diskriminasi rasial, yang terkait dengan wabah Covid-19.
Covid-19, penyakit menular dari virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), pertama kali mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina pada akhir 2019.
Lewat pernyataan tertulisnya, Kementerian Pendidikan mengingatkan, “pelajar yang menempuh studi di luar negeri agar melakukan kalkulasi risiko yang cermat dan waspada, saat memilih ke Australia atau kembali ke Australia untuk melanjutkan pendidikannya”.
Koran Sydney Morning Herald pada Minggu (7/6) menerbitkan hasil survei dari lembaga think tank Per Capita, bahwa 386 insiden rasial terjadi sejak 2 April 2020. Kejadian itu di antaranya kekerasan fisik, intimidasi, sampai meludah.
Hubungan Australia dan Cina menegang sejak Canberra mengusulkan untuk komunitas internasional mengadakAsiaan penyelidikan berskala global mengenai asal-usul dan penyebab Covid-19 mewabah sampai akhirnya menjadi pandemi.
Cina pun membalas usulan itu dengan mengenakan bea masuk terhadap produk gandum impor serta menghentikan impor daging sapi dari beberapa perusahaan Australia. Walaupun demikian, Beijing menyangkal perbuatannya itu terkait dengan ketegangan soal Covid-19.
Australia juga cukup vokal mengkritik Undang-Undang Keamanan Nasional untuk Hong Kong yang diusulkan Cina, yang dinilai para kritikus dapat mengganggu kebebasan di Hong Kong — kota bekas koloni Inggris.