PADANG — Daerah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, akhir-akhir ini sering dilanda bencana alam, seperti banjir bandang, galodo, dan longsor. Pemkab setempat menyebutkan penyebab terjadinya bencana itu, kondisi alam di Agam yang sudah menua.
Bupati Agam, Indra Catri, mengatakan, bencana itu merupakan proses alam, di mana seiring waktu berjalan, ada terjadi bebatuan yang melapuk. Akibatnya, ketika hujan turun terjadilah longsor dan bencana lainnya.
Menurutnya, kondisi bencana alam yang begitu sering di Agam, bukanlah karena adanya pembalakan liar atau kegiatan ilegal sejenisnya. Tapi, adalah murni akibat kondisi alam yang sudah menua.
“Bencana seperti itu tidak bisa kita atasi. Tapi ada banyak hal yang bisa dilakukan yakni bersahabat dengan alam, menjaga alam, dan tidak merusak alam. Sehingga alam pun tidak menimbulkan bencana,” katanya, ketika ditemui di Padang, Rabu (24/6/2020).

Menurutnya, berbicara bencana yang terjadi di Agam itu, melihat pada tipografi diperkiraan 70 persen. Sebab di Agam terdapat vulkanik, pegunungan, dan yang lainnya. Hal tersebut juga bisa seiring waktu, lambat laun dapat terjadi bencana.
Artinya, bencana yang terjadi tersebut memang dikarenakan kondisi alam. Sementara yang berdampak kepada pemukiman penduduk, hal ini disebabkan masih adanya bangunan rumah penduduk di kawasan zona merah bencana.
“Rumah penduduk yang ada sekarang itu kan sudah lama adanya. Dulu itu kondisi alam nya baik. Tapi yang namanya alam, ada proses waktu, sehingga membuat bebatuan melapuk. Sehingga terjadinya bencana seperti akhir-akhir ini,” jelasnya.