Baznas Terapkan Tiga Strategi Pengumpulan Zakat di Tengah Pandemi

Editor: Koko Triarko

Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta dalam konferensi pers bertajuk 'Pengumpulan ZIS Baznas' secara online di Jakarta, Senin (15/6/2020) sore. -Foto: Sri Sugiarti

Baznas, jelas dia, gencar melakukan inovasi dan melakukan banyak kerja sama dengan  perusahaan e-commerce dalam masa pandemi Covid-19. Tujuannya, untuk memberikan kemudahan membayar zakat kepada para muzaki.

Hal ini, tentunya juga ditambah dari sektor retail, Unit Pengumpul Zakat (UPZ), Corporate Social Responsibility (CSR), dan zakat perusahaan.

Arifin meyakini, menghadapi tatanan baru atau new normal ini masalahnya bukan pada bagaimana kesiapan kita menghadapi digital. “Tapi bagaimana kesiapan kita untuk beradaptasi, dan digital bagian dari kita untuk beradaptasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arifin menjelaskan, selama

Januari hingga Mei 2020, dana ZIS dan DSKL yang terkumpul mencapai Rp 211.864.061.530 atau mengalami kenaikan 70 persen dibanding periode yang sama 2019.

Secara teori, ketika jumlah muzzaki yang terkena imbas krisis ekonomi akibat Covid-19 bertambah. Sehingga orang yang mencapai nishab zakat menjadi berkurang, baik pengusaha maupun karyawan, maka perolehan zakat diperkirakan turun.

Namun pada kondisi tersebut, menurutnya justru banyak muzzaki baru yang muncul yang tergerak untuk turut membantu penanganan Covid-19.

Sehingga, tegasnya, selama rentang periode Januari hingga Mei 2020, di mana setengah dari masa rentang ini dijalani dengan kondisi tidak biasa karena pandemi Covid-19, performa pengumpulan ZIS dan DSKL BAZNAS sangat baik.

“Indikatornya adalah pertumbuhan setiap bulannya tidak kurang dari 30 persen dari bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Begitu pun angka pertumbuhan muzaki yang mencapi 176 persen. Ini sebuah pencapaian yang patut disyukuri dalam kondisi yang sulit ini,” ungkap Arifin.

Lihat juga...