Warga Pesisir Timur Lamsel Swadaya Bangun Tanggul Abrasi

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

“Setiap ada uang saya belikan ban motor dan mobil bekas serta kayu, kawat setelah semua bahan cukup kami bangun secara gotong royong,” cetusnya.

Warga lainnya,  Nasrudi menyebutkan, proses pembuatan penahan ombak secara swadaya cukup beralasan. Sebab pembuatan tanggul penahan gelombang skala besar membutuhkan biaya banyak. Meski sudah menunggu selama belasan tahun dan belum direalisasikan warga tetap berusaha mencegah abrasi.

Pencegahan abrasi menurutnya dilakukan dengan penanaman sejumlah pohon. Jenis pohon yang digunakan berupa kelapa, waru laut, cemara, mangrove dan ketapang.

“Sejumlah pohon yang sudah tumbuh tinggi bisa dimanfaatkan sebagai penahan angin kencang saat angin timur,” tegasnya.

Upaya menahan laju abrasi dengan cara tradisional dilakukan oleh warga melalui pemanfaatan pantai. Sugeng, salah satu warga membudidayakan kerang hijau menyebutkan, sebanyak 10ribu tonggak terbentang pada perairan pantai Legundi seluas sekitar lima hektare menjadi penahan laju ombak. Sebab konstruksi tonggak dibuat dari bambu, kayu dan ban motor bekas.

Konstruksi tonggak yang dibuat dari bambu dan kayu untuk budidaya kerang hijau menahan laju gelombang saat angin timur.

Lihat juga...