Tips Atasi Depresi Akibat Kurangnya Pemasukan di Kala Pandemi
Editor: Makmun Hidayat
Ia menjelaskan dampak yang dirasakan bisa berupa bingung, frustasi, sedih, marah atau takut tidak bermakna.
“Suami atau ayah yang bekerja, saat mengalami kondisi seperti dua orang tersebut akan merasa tidak bermakna. Karena tidak bisa memberikan materi yang cukup maupun keamanan yang cukup bagi keluarganya,” ucapnya.
Fitriani menyebutkan, jika kondisi seperti ini terjadi, baik istri atau ibu dan anak tidak boleh berubah sikap kepada si ayah atau suami.
“Seseorang yang di PHK atau mengalami kekurangan pemasukan biasanya akan tertekan sehingga menimbulkan respon negatif. Dan ini bukan hanya pada ayah saja. Bagi yang keduanya bekerja, jika salah satu mengalami kondisi tersebut pasti akan tertekan juga,” urainya.
Respon negatif ini tidak boleh disikapi negatif oleh anggota keluarga yang lain.
“Harus bisa positif. Si ayah juga tidak boleh terpuruk, harus menciptakan respon positif. Caranya gimana? Ciptakan suasana positif dari kegiatan positif. Misalnya, bersama istri dan anak mencari solusi untuk menambah penghasilan. Istri pintar masak, ya coba bikin makanan untuk dijual. Nanti anak yang memposting online, ayah yang bagian mengantarkan,” paparnya.
Atau karena ini sedang dalam suasana puasa, bagi keluarga muslim lebih didalamkan ibadahnya. Bisa menjadwalkan mengaji bersama atau menelaah kisah-kisah tokoh Islam.
“Ayah tingkatkan peran dalam pendidikan dan pengasuhan. Bisa menemani proses belajar online anak. Atau bisa juga mengajarkan hal positif pada anak. Apakah memperbaiki motor atau bersama-sama menghapalkan surat-surat pendek Alquran,” paparnya lebih lanjut.
Dengan tetap menjaga gelombang positif dalam rumah, maka diharapkan kondisi negatif tidak akan memengaruhi hubungan antara anggota keluarga.