Rezeki Tiban Pedagang Musiman Selongsong Ketupat

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — Puluhan orang menjajakan dagangannya, berupa selongsong ketupat hingga janur di Pasar Simongan Semarang, Jumat (29/5/2020). Dalam sehari-hari, mereka ini bukan pedagang tetap, namun hanya pedagang musiman.

Saat menjelang hari raya Idul Fitri, hingga Bodho Kupat atau lebaran Ketupat, yang dilaksanakan seminggu setelah Lebaran, para pedagang selongsong ketupat dadakan ini mencari rezeki berkali lipat di emperan pasar-pasar tradisional.

Hanya berbekal terpal atau plastik, mereka menggelar dagangan di pintu masuk, atau pinggiran pasar yang sekiranya terdapat lahan untuk menggelar lapak.

“Satu renteng berisi 10 selongsong ketupat, harganya Rp 15 ribu, sementara kalau janur saja, Rp 10 ribu satu ikat isi 10 lembar janur. Permintaan lumayan tinggi, apalagi lebaran Ketupatnya kan sebentar lagi, Minggu (31/5/2020) besok ini,” papar Sugito, salah seorang pedagang selongsong ketupat.

Sugito, salah seorang pedagang selongsong ketupat, tengah membuat selongsong disela-sela berjualan di Pasar Simongan Semarang, Jumat (29/5/2020). -Foto Arixc Ardana

Dalam sehari, dirinya mengaku bisa menjual antra 500 hingga 2.000 selongsong ketupat. “Mulai ramai hari ini, kemarin-kemarin sudah banyak, yang beli namun tidak seramai sekarang. Nanti semakin banyak lagi menjelang H-1 Lebaran Ketupat atau hari Sabtu ini,” terangnya.

Tahun lalu, dirinya mengaku mampu menjual sekitar 10 ribu, selongsong ketupat selama 10 hari berjualan, mulai H-2 Lebaran. Jika jumlah tersebut dikalikan dengan Rp 15 ribu per 10 selongsong, maka omzet yang didapat mencapai Rp 15 juta.

Lihat juga...