KUDUS – Pemanfaatan air dari Bendungan Logung Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai ada titik terang menyusul pembangunan bak penampungan dengan menggunakan glass tank.
“Anggaran pembangunan itu berasal dari pemerintah pusat sebesar Rp16,7 miliar,” kata Direktur PDAM Kudus, Ayatullah Humaini di Kudus, Selasa.
Ayatullah Humaini menjelaskan bahwa pembangunan tahap pertama untuk pemanfaatan air baku dari Bendungan Logung Kudus sejak 20 April 2020 dengan pemenang lelang dari Boyolali.
Bak penampungan itu memiliki daya tampung air hingga 5.000 liter dengan asumsi bisa dipakai selama 3 hari. Hal ini berdasarkan pengalaman. Ketika terjadi kerusakan jaringan di bawah bendungan, perbaikannya bisa sampai 3 hari.
Selain dibangun bak penampungan air dari bendungan, kata dia, ada wacana pembuatan water treatment plant (WTP) atau instalasi pengolahan air sebelum menyalurkannya ke instalasi jaringan PDAM.
“Hal itu dalam rangka menghemat anggaran,” ujarnya.
Akan tetapi, kata dia, ada wacana alternatif dengan membangun WTP di tempat terpisah dengan keberadaan reservoir tersebut.
Setelah tahap pertama selesai, membangun jaringan instalasi air dari bak penampung menuju WTP, lalu pembangunan jaringan instalasi air bersih siap konsumsi ke sambungan rumah tangga.
Untuk pembangunan tahap pertama dan kedua, anggarannya ditanggung oleh pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, sedangkan untuk pembangunan jaringan instalasi ke rumah tangga menjadi tanggung jawabnya PDAM.
Khusus pembangunan jaringan instalasi dari instalasi pengolahan hingga ke rumah warga, diwacanakan untuk ditawarkan kepada pihak ketiga.