Legislator Kritisi Pemerintah Soal Penanganan Covid-19
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, mengaku kecewa dengan kinerja pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 selama kuartal I 2020. Netty merasa prihatin dan sedih mengikuti rapat selama masa sidang kemarin. Menurutnya, mitra kerja dari pemerintah juga kurang sigap dan antisipatif dalam menjalankan program.
“Saya melihat kepanikan di sana sini. Karena itu, dalam kuartal ke depan, saya berharap pemerintah lebih serius dan tidak sembarangan dalam menerapkan kebijakan di tengah pandemi Covid-19,” kata melalui jejaring sosial Whatsapp, Rabu (13/5/2020).
Ia juga memin ta agar jangan ada lagi kebijakan yang sembarangan, ugal-ugalan, ngawur. Pemerintah harus benar-benar serius dalam membuat kebijakan, karena menyangkut hajat hidup orang banyak di tengah serangan pandemi Covid-19.
Menurutnya, kebijakan pemerintah selama ini tidak konsisten dan selalu membuat gaduh masyarakat. Contohnya pelonggaran PSBB.
“Banyak kebijakan pemerintah yang tidak konsisten, seperti yang ingin melonggarkan PSBB, membuka akses transportasi antarkota dan membolehkan warga di bawah 45 tahun bekerja. Padahal, kurva pandemi Covid-19 masih terus meningkat yang menandakan kita belum aman untuk melonggarkan PSBB,” katanya.
Selain itu, kebijakan aneh lainnya yang menjadi perhatian Netty adalah masalah Program Kartu Prakerja. Ia menilai program ini adalah program yang tidak adil ke sebagian pihak serta sia-sia.
“Kartu prakerja itu program aneh dan tidak berpihak ke masyarakat kecil yang tidak bisa mengakses internet, padahal itu semua menggunakan uang rakyat. Dampaknya pun tidak jelas buat menambah income masyarakat yang terdampak Covid-19. Coba tanya ke lulusan prakerja, bisa langsung kerjakah mereka sekarang? Ini program buang-buang anggaran di tengah negara kesulitan uang untuk menyelamatkan rakyat,” kata Netty.