Konsumsi LPG 3Kg di Banyumas Diprediksi Naik 2 Persen

Editor: Koko Triarko

Harga tersebut diperuntukkan bagi agen dan pangkalan yang berada di wilayah dalam radius penyaluran Stasiun Pusat Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE). Sedangkan wilayah yang berada jauh dari SPPBE akan ditambah dengan ongkos distribusi, namun tidak lebih dari Rp17.000 per tabung.

Johan menyampaikan, bila terdapat pangkalan Pertamina yang menjual di atas harga HET, masyarakat diminta untuk melaporkan kepada aparat setempat atau melalui kontak Pertamina 135.

“Harga LPG subsidi tidak boleh melampaui ketentuan yang berlaku, sehingga kami berharap masyarakat juga ikut aktif mengawasi di lapangan. Jangan segan untuk melapor jika ada yang menjual LPG subsidi di atas HET,” katanya.

Sementara itu, di saat pandemi Covid-19, Pertamina juga membuka layanan pesan antar atau delivery service, untuk memudahkan masyarakat mendapatkan produk BBM dan LPG. Masyarakat dapat menghubungi kontak Pertamina 135 untuk memesan LPG maupun produk lainnya seperti Pertamax series.

Salah satu konsumen LPG subsidi, Ahmad, mengatakan, selama bulan puasa kebutuhan LPG di rumahnya mengalami peningkatan. Satu tabung yang biasanya bisa digunakan sekitar satu minggu, sejak puasa hanya bisa digunakan selama 4 hari.

“Bulan puasa jelas meningkat, karena lebih banyak masaknya, di samping masak lauk, juga bikin kolak dan makanan takjilan lainnya. Apalagi mendekati Lebaran ini, mulai sibuk membuat kue-kue, satu tabung bisa 3 hari sudah habis,” tuturnya.

Lihat juga...