Imbas Banjir Luapan Sungai Way Sekampung, Warga Terisolir

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Lukman, salah satu warga di Bandar Agung menyebut banjir luapan sungai Way Sekampung paling parah tahun ini. Normalnya banjir akan segera surut namun bersamaan dengan pasang air laut berimbas air tak kunjung surut. Beruntung saat banjir berlangsung sebagian pelajar sekolah tidak melakukan aktivitas.

Lukman, salah satu warga terpaksa mengalami mati mesin motor miliknya imbas banjir luapan sungai Way Sekampung, Kamis (21/5/2020) – Foto: Henk Widi

“Selama dua bulan pelajar tidak melakukan kegiatan belajar di sekolah sehingga tidak mempengaruhi aktivitas pendidikan,” cetusnya.

Lukman yang bepergian dengan kendaraan motor menurutnya harus mengalami mati mesin. Sebab bagian busi motor terendam air pada sejumlah titik yang terimbas banjir. Ia bahkan memilih menuntun motor akibat mesin motor mati. Air banjir yang tercampur dengan air laut menurutnya berimbas korosi pada bagian mesin.

Usulan warga agar perbaikan jalan dengan pembuatan talud kerap dilakukan. Namun usulan melalui pemerintah desa dalam setiap kegiatan musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) belum terealisasi. Dusun Kuala Jaya yang berada di perbatasan Lampung Timur berimbas warga memilih menyeberang lewat sungai. Sebab akses tersebut lebih cepat dan mudah menggunakan perahu.

Fenomena banjir yang melanda wilayah Desa Bandar Agung menurutnya kerap terjadi akibat banjir kiriman. Sebab perkampungan warga di Dusun Kuala Jaya terletak di dekat muara sungai Way Sekampung. Hujan yang masih berlangsung disebutnya membuat banjir di wilayah tersebut butuh waktu lama akan surut.

Lihat juga...