Cegah Karhutla Pemilik Perusahaan Diminta Urus Lahan Gambut

Ada pula yang, menurut dia, sudah memiliki rencana pemulihan dan ada pula yang belum punya rencana pemulihan gambut. Meski demikian perencanaan restorasi Kesatuan Hidrologi Gambut sedang dilakukan sehingga supervisi dapat disinkronkan untuk rapid assessment.

“Bertahap memang akan dilakukan sehingga akan sinkron di kawasan mereka,” ujar dia menjelaskan soal restorasi gambut di area perusahaan.

Ia mengatakan memang ada juga perusahaan yang meminta BRG melakukan supervisi restorasi gambut di kawasannya, namun perusahaan tersebut di luar target dan termasuk tidak memiliki hak guna usaha (HGU). “Kami hanya supervisi yang HGU,” katanya.

BRG pun, menurut dia, tidak memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan jika setelah supervisi dilakukan, rekomendasi tidak dijalankan oleh perusahaan.

Sementara itu, General Manager Water Management PT TH Indo Plantations, Abdul Manaf Sirait, mengatakan perusahaannya yang telah mengikuti supervisi BRG tersebut mengantisipasi kemarau dengan mengupayakan menahan air hujan selama mungkin, terutama di zona rawan kekeringan.

Konservasi kubah gambut dilakukan sehingga air tidak keluar sedikit pun, kemudian kanal tengah dan kanal tersier disekat sedemikian rupa sehingga air di tengah konsesi tetap terisi.

Sekat kanal untuk manajemen air dibuat, menara pantau sudah tersedia, simulasi pemadaman dan pencegahan karhutla dilakukan, ikut memadamkan di wilayah masyarakat terdekat konsesi. Pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk manajemen air gambut dengan memanfaatkan android untuk pemantauan tinggi muka air tanah gambut. (Ant)

Lihat juga...