Bulog Jateng Gelar Operasi Pasar Turunkan Harga Gula

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Di tengah pandemi Covid-19, harga gula pasir terus merangkak naik. Di wilayah Jateng, di tingkat pedagang pasar, harga gula pasir menyentuh angka Rp18.000 per kilogram. Padahal, sesuai harga acuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 7 tahun 2020, harga eceran tertinggi (HET) hanya Rp12.500 per kilogram.

“Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir nasional hingga Jumat 15 Mei 2020 sudah mencapai Rp 17.450 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan HET sebesar Rp 12.500 per kilogram. Untuk menekan kenaikan harga ini, kita lakukan operasi pasar,” papar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jateng, Basirun, di sela operasi pasar di Pasar Bulu Semarang, Senin (18/5/2020).

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jateng, Basirun menunjukkan stok gula pasir curah, untuk menekan kenaikan harga disela operasi pasar di Pasar Bulu, Semarang, Senin (18/5/2020). –Foto: Arixc Ardana

Diterangkan, operasi pasar tersebut utamanya dilakukan di  Pasar Pencatatan Inflasi BPS, di wilayah Jateng. “Kita tidak menyasar konsumen, namun langsung pedagang. Kita drop gula pasir curah kemasan 50 kilogram, nanti mereka yang menjual secara retail. Sejauh ini, operasi pasar sudah kita lakukan di 12 pasar yang masuk pencatatan inflasi BPS, di antaranya untuk wilayah Semarang, yakni Pasar Johar, Pasar Bulu, Pasar Peterongan, Pasar Karangayu, dan Pasar Gayamsari,” tandasnya.

Basirun menambahkan, setiap pedagang yang menjual gula pasir dari Bulog, diminta menandatangani surat pernyataan, bahwa mereka sanggup untuk menjual maksimal seharga HET kepada konsumen.

Lihat juga...