Warga Binaan Lapas Gunungsitoli Dapat Pembinaan Kemandirian Usaha
GUNUNGSITOLI – Lembaga Pemasyarakatan Gunungsitoli, Sumatera Utara, melakukan pembinaan kemandirian kepada warga binaan agar lebih memiliki keterampilan sehingga dapat diterapkan untuk mencari penghasilan yang halal selepas dari pembinaan di Lapas.
Kepala Lapas Gunungsitoli, Soetopo Berutu, di Gunungsitoli, Rabu, mengatakan untuk melakukan pembinaan kemandirian kepada warga binaan, pihaknya bekerjasama dengan UD Werry Bakkery.
Warga binaan yang diberikan pembinaan diajari untuk membuat Nukha Nibira atau Nukha Nila yang lebih dikenal dengan membatik, kerajinan tangan, rajut benang dan membuat kreasi dari tempurung.
“Kita menjalin kerja sama dengan UD Werry Bakerry karena melihat keterampilan yang diajarkan kepada warga binaan memiliki potensi atau prospek yang baik untuk diterapkan nantinya setelah kembali ke masyarakat,” katanya.
Selain itu, karena keterampilan membuat Nukha Nibira dan Nukha Nila yang diajarkan kepada WBP merupakan kerajinan yang sudah langka di Nias, maka kita ingin mendukung melestarikannya kembali.
“Setiap penjualan hasil keterampilan warga binaan, mereka mendapat bayaran sepuluh persen dan sepuluh persen dari bayaran mereka masuk jadi Pendapatan Negara Non Pajak, sehingga Lapas Gunungsitoli berkontribusi terhadap pendapatan negara,” katanya.
Direktur UD. Werry Bakkery, Yuslian Harefa, yang ditemui usia penandatanganan kerjasama dengan Lapas Gunungsitoli menjelaskan pembinaan kemandirian dilakukan untuk mengajari warga binaan agar lebih mandiri dan memiliki keterampilan kerja.
Dia berharap dengan adanya kerjasama pembinaan kemandirian, maka warga binaan semakin mandiri dan ke depan jika bebas dapat diterima di tengah masyarakat.