Ramadhan, Pengusaha Ikan Giling di Bandar Lampung Banjir Pesanan

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

LAMPUNG — Masuk awal puasa Ramadan puluhan pemilik usaha ikan giling mendapatkan peningkatan pesanan. Sumiah, warga pasar Gudang Lelang, Teluk Betung, Bandar Lampung menyebutkan, ikan giling ini kerap digunakan sebagai bahan kuliner hidangan berbuka dan sahur ramadan.

Bahan baku yang diperoleh dari hasil tangkapan nelayan meliputi kurisi, jolot, ekor kuning, baji baji, tenggiri, parang, kiter dengan harga mulai Rp32.000 hingga Rp75.000 per kilogram. Usai digiling akan dikemas untuk memenuhi pesanan pelanggan yang didominasi pemilik usaha kuliner. 

“Meski tradisi mudik tahun ini dilarang namun permintaan ikan giling untuk pembuatan kuliner masih tinggi, karena berbagai jenis oleh oleh bisa dikirim memakai jasa ekspedisi,” terang Sumiah saat ditemui Cendana News, Selasa (28/4/2020)

Yurike, pemilik usaha penggilingan ikan menyebutkan, pada hari normal ia bisa mendapat permintaan hingga 50 kilogram. Memasuki Ramadan dalam sehari ia menerima permintaan hampir 150 kilogram.

“Stok ikan segar selalu diperoleh saat sejumlah perahu nelayan mendarat,” cetusnya.

Permintaan paling banyak diminta menurutnya dominan ikan kiter. Sebab jenis ini mudah diperoleh dari nelayan dengan harga sekitar Rp35.000 perkilogram. Daging giling kiter kerap dibuat menjadi otak otak yang dibakar. Sementara yang paling mahal berasal dari ikan tenggiri dengan harga Rp120.000 per kilogram.

Joni, pengguna ikan giling menyebut menjual hasil olahan berupa otak otak, pempek dan getas. Pada kondisi normal ia membutuhkan hanya sekitar 1 kilogram. Saat bulan Ramadan sebanyak 2 kilogram dikarenakan permintaan otak otak berbahan daging ikan, tepung sagu cukup meningkat untuk menu berbuka puasa.

Lihat juga...