Planet Kepler 1649c Mirip dengan Bumi
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Kepler 1649c dinyatakan mirip dengan Bumi dalam ukuran dan suhu. Namun untuk mengidentifikasi planet ini secara lebih rinci, masih dibutuhkan penelitian dan pengamatan lebih mendalam.
Kepala UPT Institut Teknologi Sumatra (ITERA), Hakim Luthfi Malasan, menjelaskan Kepler 1649c ini sudah diklasifikasikan sebagai planet oleh NASA.
“NASA mengklaim sebagai planet, karena memenuhi definisi planet sesuai ketentuan IAU. Yaitu, orbitnya clear tidak ada obstacle,” kata Hakim, saat dihubungi, Minggu (19/4/2020).
Ia memaparkan, berdasarkan literatur Kepler 1649c merupakan planet yang berjarak 300 tahun cahaya, berukuran 1,06 dari ukuran Bumi.
“Dinyatakan juga planet ini menerima 75 persen cahaya dibanding Bumi menerima cahaya dari Matahari. Walaupun jaraknya lebih dekat ke bintang pusatnya, tapi tidak lebih panas karena bintang pusatnya adalah red dwarfs,” ujar Hakim.
Red Dwarfs atau Kutai Merah, merupakan bintang yang ukurannya lebih kecil dari Matahari, sehingga bisa dinyatakan temperaturnya lebih rendah dari Matahari.
“Massa Kutai Merah itu kurang dari 50 persen massa Matahari,” tandasnya.
Hakim menyatakan, bahwa Kepler 1649c merupakan planet habitable zone. “Habitable Zone itu adalah area di sekitar bintang pusat yang menerima energi sebesar energi yang Bumi terima dari Matahari, sehingga memungkinkan dihuni atau habitable,” urainya.
Kepler 1649c memiliki periode orbit 19,5 hari dan untuk rotasinya belum bisa ditentukan.
“Jadi, bisa dikatakan setahunnya Kepler itu setara 19,5 hari di Bumi. Untuk hal lainnya, masih membutuhkan observasi lebih lanjut dan lebih detail,” ungkapnya.
Untuk menentukan suatu planet dapat dihuni, Hakim menyebutkan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.