Permintaan Gula Aren di Lebak Jelang Ramadan, Meningkat

LEBAK — Permintaan gula aren di Kabupaten Lebak, Banten, dan luar daerah meningkat hingga dua kali lipat menjelang Ramadhan 2020, sehingga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

“Kami kewalahan melayani permintaan dari Tangerang, Bogor, dan Bandung,” kata Fahri (60), pedagang gula aren saat ditemui di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Minggu (12/4/2020).

Permintaan gula aren ke luar daerah itu sudah biasa dilakukan para penampung setiap menjelang Ramadan.

Penampung gula aren dari luar daerah membeli hingga ribuan bungkus atau kojor (satu kojor berisi lima gula aren).

Kabupaten Lebak merupakan sentra perajin gula aren dan termasuk terbaik dengan rasa manis, beraroma harum, dan bertahan lama tanpa bahan pengawet.

Menurut dia, saat ini, pihaknya mampu  memenuhi permintaan gula aren yang dipasok dari Kecamatan Sobang, Muncang, Cigemblong, Cijaku dan Cibeber.

“Kami bisa memenuhi permintaan pasar hingga lima ton dari sebelumnya hanya dua ton per minggu,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, produk gula aren menjelang Ramadhan kebanyakan digunakan sebagai pemanis aneka makanan seperti dodol, bolu,  kolak dan minuman jus.

Saat ini harga gula aren di pasaran dijual Rp50 ribu/kojor.

“Kami merasa terbantu ekonominya karena bisa menjual gula aren dan dibeli oleh penampung dari luar daerah sebanyak 1.000 kojor dengan pendapatan Rp50 juta/pekan. Pendapatan sebesar itu bisa meraup keuntungan bersih sekitar 10 persen,” katanya menjelaskan.

Begitu juga Yanto, seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung, mengaku permintaan gula aren menjelang Rmadhan ini meningkat tiga kali lipat.

Permintaan gula aren juga meningkat dari satu ton menjadi tiga ton/pekan. Para konsumen gula aren itu, selain pedagang eceran dari Banten juga Jakarta hingga Bandung dan Tasikmalaya.

Lihat juga...