Pembuatan Vaksin Lebih Praktis dengan Sinar Gamma

Menurut dia, radiasi sinar gamma dengan daya tembus yang besar dapat mengarah langsung ke asam nukleat tanpa merusak epitop di permukaan sel, digunakan untuk melemahkan virus, sehingga diharapkan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

Karena ukurannya sangat kecil, maka diperlukan intensitas radiasi hingga 50 kilogray untuk merusak nukleat, agar virus tidak bisa memperbanyak diri.

“Ketika virus yang lemah dan tidak mampu bereplikasi atau memperbanyak diri serta tidak menimbulkan infeksi ini diberikan, akan memicu respons kekebalan tubuh dengan membentuk antibodi untuk menghadapi virus tersebut,” kata Syaifudin.

Dalam melakukan penelitian pembuatan vaksin malaria yang pernah dilakukan, BATAN telah menggandeng beberapa pemangku kepentingan, di antaranya veteriner Institut Pertanian Bogor, Naval Medical Reseacrh Unit (Namru-USA), Balitbang Kementerian Kesehatan dan Lembaga Eijkman. (Ant)

Lihat juga...