Pedagang Keliling Masih Jadi Alternatif Warga Penuhi Kebutuhan

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Sebagian masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan pokok di pedesaan mulai akrab dengan pembelian memakai aplikasi belanja. Meski demikian pedagang keliling tetap jadi pilihan bagi warga yang tidak memiliki aplikasi belanja.

Pedagang keliling yang tetap melayani kebutuhan masyarakat meliputi pedagang sayuran, ikan, ayam pedaging dan kebutuhan lainnya. Pada masa tanggap darurat Coronavirus Disease (Covid-19),  Gunawan, warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) masih mengandalkan pedagang keliling.

Ia mengurangi aktivitas belanja di pasar yang penuh kerumunan. Keberadaan pedagang keliling menurutnya menjadi cara memenuhi kebutuhan tanpa harus pergi dari rumah. Imbauan untuk menjaga jarak (social distancing/physical distancing) tetap dipatuhinya.

Sebagian pedagang keliling menurutnya tidak menggunakan aplikasi belanja dalam jaringan. Meski demikian dengan memanfaatkan telepon seluler ia tetap bisa memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Ayam pedaging dari pedagang hingga bumbu dapur akan diantar oleh penjual yang berkeliling.

“Saya bisa berkirim pesan atau menelpon langsung kebutuhan yang saya perlukan,selain itu pedagang keliling seperti sayuran dan ikan laut rutin setiap hari datang ke rumah untuk menawarkan barang dagangannya,” terang Gunawan saat ditemui Cendana News, Kamis (9/4/2020).

Kuwadi, pedagang buah duku yang berkeliling dengan motor mengirimkan pesanan ke warga yang memesan melalui telepon, Kamis (9/4/2020). -Foto: Henk Widi

Kearifan lokal masyarakat terutama pedagang keliling menurutnya memudahkan pemenuhan kebutuhan. Sebab di pedesaan sejumlah pedagang keliling dalam sehari bisa mencapai lebih dari lima orang. Sebagian pedagang sayuran dominan keliling saat pagi hingga siang terutama pedagang sayuran segar. Pedagang keliling lain berjualan sejak siang hingga sore hari.

Lihat juga...