Menikmati Meteor Lyrid dan Pi Puppid di Langit April
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Cuaca mendung di wilayah Jakarta dan sekitarnya, menyebabkan para pecinta langit tidak bisa menikmati hujan meteor Lyrid yang mencapai puncaknya. Sebagai alternatif, para pecinta langit bisa menyaksikan hujan meteor Pi Puppid.
Staf Astronomi Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), Mohammad Rayhan, menyatakan, dirinya tidak bisa mengambil foto saat hujan meteor Lyrid berlangsung pada 22 dan 23 April ini.

“Wah mendung, jadi gak bisa ambil foto. Kalau cuaca cerah, mulai dari malam hingga fajar, kita bisa lihat,” kata Rayhan saat dihubungi, Kamis (23/4/2020).
Rayhan menjelaskan bahwa meteor Lyrid berasal dari arah konstalasi bintang Lyra, dekat Bintang Vega yang berjarak 25 tahun cahaya.
“Paling bagus dilihat dengan mata saja, tanpa alat. Karena geraknya cepat dan tidak bisa diprediksi kapan kelihatannya,” ujarnya.
Literatur menyebutkan hujan meteor Lyrid termasuk yang memberikan paling banyak jumlah meteor untuk dilihat.
Pengamat Amerika pada tahun 1945 menyatakan ada sekitar 100 meteor yang seperti hujan dalam hitungan satu jam, pengamat Jepang menyatakan melihat 100 meteor juga dalam waktu satu jam pada tahun 1945 dan pengamat Yunani melaporkan jumlah yang sama pada tahun 1922.
Bahkan literatur dari China menyatakan pada tahun 687 SM, meteor Lyrid terlihat bagaikan hujan.
“Hujan meteor Lyrid ini berasal dari Komet Thatcher atau C/1861 G1 yang mana Bumi setiap awal April akan melintasi jalurnya,” kata Rayhan.