Masyarakat di Perbatasan Butuh Kecukupan Sembako dengan Harga Normal
Christo menerangkan, sebelumnya Malaysia memberlakukan kebijakan karantina wilayah (lock down), mulai pekan ketiga Maret 2020. Dan lebih dari separuh kebutuhan sembako di perbatasan, masih didatangkan dari negara tetangga.
Sekretaris Organisasi Persatuan Dayak Serumpun tersebut mengatakan, ada bantuan sosial dari pemerintah, tapi jumlahnya terbatas dan distribusinya juga terbatas dari sisi penerimanya. Sementara, banyak pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menutup usaha, karena kesulitan mendapatkan bahan baku karena langka dan harga yang mahal. “Masyarakat di perbatasan sangat membutuhkan kehadiran negara dengan menyediakan sembako yang cukup dan harganya normal,” pungkasnya. (Ant)