Kemenkes: Tiga Provinsi Capai Eliminasi Malaria

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Secara nasional capaian kelengkapan SISMAL Tahun 2019 yaitu sebesar 73 persen, sebanyak 9.155 Fasyankes telah melaporkan SISMAL. Capaian kelengkapan laporan lebih dari 90 persen terdapat di 10 provinsi dan tertinggi  di Provinsi Gorontalo sebanyak 100 persen.

Jumlah fasyankes terbanyak yang melaporkan SISMAL yaitu Provinsi Jawa Timur sebanyak 1.119 fasyankes.

“Untuk target persentase suspek Malaria yang konfirmasi laboratorium baik menggunakan mikroskop maupun Rapid Diagnostic Test (RDT) adalah di atas 95 persen. Tahun 2019 jumlah suspek sebanyak 2,571,986. Dari jumlah suspek tersebut, yang dikonfirmasi lab sebanyak 2,505,626 atau setara dengan 97 persen. Dan dari pemeriksaan laboratorium  tersebut sebanyak 78 persen diperiksa secara mikroskopis,” paparnya.

Capaian berikutnya adalah persentase kasus malaria yang diobati standar adalah proporsi pasien malaria yang diobati sesuai dengan standar program.

“Obat anti malaria (OAM) yang digunakan di Indonesia yaitu ACT (Artemisinin Combination Therapy) yang saat ini merupakan obat yang paling efektif untuk membunuh parasit malaria. Pemberian ACT harus berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium,” ujar Nadya.

Pada tahun 2019 jumlah pasien yang diobati  ACT sebanyak 234,376 dan jumlah pasien yang positif Malaria adalah 250,644. Persentase pasien Malaria positif yang diobati ACT pada Tahun 2019 adalah sebesar 94 persen, melewati target yaitu sebesar 90 persen.

“Persentase pengobatan standar dapat tercapai jika ada ketersediaan OAM, sehingga diperlukan manajemen stok obat yang baik  sehingga tidak terjadi stock out obat malaria,” pungkasnya.

Lihat juga...