Dampak Covid-19, Ziarah Makam Jelang Ramadan di Padang Sepi
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
PADANG — Tradisi ziarah ke pemakanan keluarga jelang Ramadan yang biasa dilakukan oleh masyarakat di Sumatera Barat setiap tahunnya terdampak wabah Covid-19. Biasanya sejumlah tempat pemakaman ramai dikunjungi, tapi kini terlihat sepi.

Seperti yang terpantau di tempat pemakaman umum (TPU) Tunggul Hitam, Padang. Di sana terlihat sepi, dan bahkan yang terlihat hanyalah pedagang bunga kembang di kawasan pemakaman, serta petugas di TPU tersebut.
Salah seorang pedagang bunga kembang di TPU Tunggul Hitam, Aini mengatakan, hanya sedikit orang yang datang berziarah ke pemakanan, semenjak adanya wabah Covid-19 tersebut. Padahal di Padang sendiri, berziarah ke pemakanan keluarga sudah menjadi tradisi setiap tahunnya pada momen jelang Ramadan.
“Bukti sepinya penziarah jelang Ramadhan ini, terlihat dari sedikitnya penjualan bunga kembang kami di sini. Dalam sehari itu, penghasilan kami hanya Rp15 ribu dari harga masing-masing kantong plastik bunga kembang itu Rp5.000. Beda dengan tahun lalu, per hari itu bisa dapat penghasilan minimal Rp100 ribu,” katanya di Padang, Selasa (14/4/2020).
Ia menyebutkan ada kemungkinan masih sepi nya penziarah pemakaman di TPU Tunggul Hitam itu, karena warga memilih untuk di rumah saja, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Kendati demikian, Aini bersama pedagang bunga lainnya, tetap setia berdagang bunga kembang di kawasan TPU tersebut.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang, Prof. Dr. Duski Samad, menjelaskan, ziarah ke pemakaman keluarga jelang Ramadhan tidaklah termasuk dalam sebuah ajaran Islam.