Usaha Rumahan di Padang Produksi Masker dari Bahan Batik

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

PADANG — Banyak usaha menjahit yang bersifat rumahan di kota Padang yang biasanya menjahit kain mulai beralih untuk memproduksi masker. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi langkanya masker medis di tengah-tengah mewabahnya virus Covid-19.

Eka Cahyani, warga Kota Padang mengakui, di tengah kondisi wabah Covid-19, usaha jahitannya malah banyak yang datang pesanan untuk membuatkan masker, ketimbang pesanan untuk pakaian. Hal ini membuat dampak ekonomi yang positif bagi pelaku usaha rumahan.

Ia menjelaskan jenis kain yang digunakan untuk membuat masker ini, dari katun batik. Desain menyediakan slot untuk memasukan tisu. Sehingga masker dengan motif batik ini bisa dicuci dengan posisi hingga timbal balik.

“Banyak yang bilang kalau masker kain ini bisa menyimpan bakteri. Nah untuk masker saya ini, saya desain bisa dicuci hingga timbal balik, yakni luar dan dalam, karena dibuat dua lapis,” katanya, Selasa (31/3/2020).

Eka menyebutkan, untuk membuat masker dari kain kartun batik ini, bukanlah dari kain sisa jahitan atau kain bekas, melainkan merupakan jenis kain yang baru dibeli.

Saat ini Eka hanya akan memproduksi masker, apabila ada pesanan. Ia beralasan, belum berani memproduksi dengan bersifat stok, mengingat cukup banyak usaha jahitan lainnya yang juga memproduksi, serta kebutuhan masyarakat juga tidak sebesar kebutuhan terhadap masker medis. Selain itu, mahalnya bahan yang digunakan untuk membuat masker, juga menjadi pertimbangannya.

“Harga masker dari kain katun batik ini dijual seharga Rp9 ribu untuk satu masker, sementara jika dipesan dalam bentuk pack dengan isi 3 masker, harganya Rp27 ribu,” jelasnya.

Lihat juga...