Sri Mulyani Minta Peremajaan Tanaman Sawit, Ditingkatkan
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia telah menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan 55 persen total produksi dunia.
“Industri ini juga telah menjadi penghasil devisa terbesar bagi Indonesia dengan kontribusi sebesar 13,5 persen dari total ekspor non migas sebesar USD22,3 miliar,” terang Menkeu dalam sambutannya di acara pelantika Eddy Abdurrachman sebagai Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), sebuah Badan Layanan Umum di Kementerian Keuangan yang bertugas menjaga keberlangsungan industri kelapa sawit sebagai komoditas strategis nasional, itu, Senin (2/3/2020) di Gedung Kemenkeu, Jakarta.
Selain Eddy, Menkeu juga melantik Zaid Burhan Ibrahim sebagai Direktur Keuangan, Umum dan Manajemen Risiko BPDPKS, serta Nugroho Adi Wibowo selaku Kepala Divisi Pengembangan Biodiesel BPDPKS.
Di hadapan ketiganya, lebih lanjut, Menkeu mengungkapkan bahwa industri Sawit juga telah berhasil meningkatkan kemandirian energi dengan cara menggantikan bahan bakar fosil dengan bahan bakar terbarukan berbahan dasar sawit, melalui program Bauran Biodiesel 30 persen (B30).
“Industri sawit bisa berperan dalam penghematan devisa melalui pengurangan impor solar senilai USD8 miliar per tahun,” ujarnya.
Menkeu berpesan agar jajaran pengurus BPDPKS yang baru tetap mampu menjaga dan meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan kelapa sawit.
“Saya harap Saudara Eddy Abdurrachman dengan bekal jabatan sebelumnya sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai serta Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bisa memanfaatkan dana yang dikelola BPDPKS untuk aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan tujuan membangun industri berkelanjutan,” tandasnya.